Assalamualaikum Wr. Wb
“Gelak tawa memenuhi ruang ketika beberapa orang yang telah dibungkus kain kaffan bangkit usai praktek mengkafani selesai. Begitulah salah satu momen lucu dalam kegiatan Tafaqquh Fiddin di SMA Islam Al-Azhar 2 Pejaten pada siang hari itu.
Kegiatan itu berjudul Tafaqquh Fiddin, sebuah kegiatan yang diadakan khusus untuk kelas 11 sebagai upaya pendalaman materi akidah, akhlak, fiqih taharah, fiqih janaaiz, sholat khusyuk, hingga penguatan dzikir. Diringkas dalam dua hari penuh, yakni di hari Selasa dan Rabu, tanggal 5-6 November 2024, acara ini sukses terselenggara dengan runtut dan seru. Acara ini mengusung tema “Mewujudkan Generasi Muda Islam Secara Kaffah (Menyeluruh). Sesuai dengan hadits Nabi Muhammad Saw.,
مَن يُرِدِ اللهُ به خيرًا يُفَقِّهْه في الدينِ
“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, niscaya Allah akan jadikan ia faham dalam agama” (Muttafaqun ‘alaihi).
Hari pertama, diawali dengan sholat duha bersama. Kemudian acara dibuka oleh Wakil Kepala Sekolah SMA Islam Al-Azhar 2, Ibu Utami Adityaningsih, S.Si. Lalu dilanjutkan dengan materi pertama oleh Kak Fitrah Khairunnas dan Kak Ahmad Luthfi yang membahas banyak hal tentang kemunduran umat Islam yang disebabkan karena paham-paham yang merusak iman seperti: materialism, liberalism, dan sekularisme. Sifat-sifat hubbuddunnya (cinta dunia) ini harus dilawan dengan penguatan akidah yang benar dan penerapan akhlakul karimah sehari-hari.
Setelah istirahat pada jam seperti biasanya, materi dilanjutkan. Materi kedua adalah bab taharah ( kebersihan), yakni membicarakan tentang hakikat, cara, sebab-sebab, dilakukannya wudhu, tayamum, dan mandi wajib. Kali ini kelas laki-laki dan Perempuan dipisah, karena tema materi juga berfokus pada masalah fiqih sesuai gendernya. Laki-laki membicarakan tentang air mani, madzi, dan haramnya maasturbasi. Sedangkan Perempuan, mengenal darah haid, istihadoh, nifas, juga cara menghitung haid dan masa suci. Sesi kali ini cukup interaktif karena membicarakan masalah Perempuan dan laki-laki secara intensif.
Adzan dzuhur berkumandang menandakan istirahat kedua dengan shalat. Bacaan dzikir mulai menggema di masjid, karena semua murid menghafal bacaan dzikir sembari menunggu sholat dimulai. Hal ini karena, bacan dzikir mereka wajib disetorkan kepada guru pendampingnya masing-masing. Usai dzuhur berjama’ah, para murid pun beristirahat.
Tepat di jam 13.30, mereka diminta untuk mempraktekan kembali tata cara tayamum dan wudlu kepada pembimbingnya, sembari menunggu gilirannya, mereka menghafal kembali bacaan dzikir untuk disetorkan kemudian. Demikianlah hari pertama berlangsung penuh diskusi dan interaksi. Kegiatanpun ditutup dengan sholat ashar berjama’ah.
Tibalah di hari kedua. Diawali dengan sholat duha, materi kali ini adalah fiqih janaiz, tentang mengurusi jenazah. Semua murid menyaksikan mentor dari UPJ (Unit Pengurusan Jenazah) Al-Azhar memandikan menekin yang dimandikan di atas pemandian mayat. Ada perasaan haru, seram, dan senang ketika belajar, karena menjadi pengingat kematian dan sesi ini benar-benar-binar diajarkan secara detail. Murid-murid juga diberikan kesempatan untuk mencoba memandikannya, secara bergantian. Sambil menunggu gilirannya, kelompok yang menunggu harus mengisi soal-soal dari materi-materi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan berdiskusi.
Gulungan kain kafan dan perintilan alat dari masing-masing kelompok sudah dijajarkan di dalam masjid. Semua mata melihat bagaimana tutor merobek helai demi helai kain untuk dijadikan baju jenazah. Tidak ada yang diam, semuanya bekerja sama mengikuti arahan tutor. Setelah helaian kain disiapkan, tibalah anak-anak yang menjadi talent berbaring untuk mulai dikafani. Suasana begitu ambyar, gelak tawa dimana-mana, mereka asyik belajar sambil bermain.
Setelah semua talent jenazah “dibungkus”, mereka bangkit dari baringannya dan berkumpul di depan untuk disholatkan. Semua orang dalam ruangan terkekeh karena para talent hanya bisa berjalan dengan melompat. Semua murid berdiri di depannya, untuk mulai mempraktikan bagaimana sholat jenazah. Selesailah sesi pengurusan jenazah.
Selesai sholat dzuhur, materi terakhir disampaikan, kali ini tentang sholat khusyuk. Mereka diingatkan kembali apa itu sholat, untuk apa, bagaimana supaya khusyuk ketika shalat. Mereka juga diminta untuk mempraktekan Gerakan sholat, dan para pendamping melakukan cross check pada gerakan sholat para murid. Materi inilah, materi penutup dari kegiatan tafaqquh fiddin 2024. Acara kemudian ditutup, dan berakhirlah kegiatan tafaqquh fiddin ini. Harapannya, semoga apa yang diselenggarakan sekolah, menjadi jalan para murid untuk memahami agama Islam lebih dalam dan menyeluruh lagi. Semoga, ilmu yang sudah dipelajari, menjadi bekal untuk kehidupan kita sehari-hari. Aamiin yaa Rabbal ‘alamiin.
Tim Humas SMA Islam Al Azhar 2